GURU ENTREPRENEUR


Bila ingin memulai usaha yang perlu dipersiapkan mental dulu.Kalau nunggu modal, nanti gak jadi-jadi. Dan saya rasa dan alami, enaknya dari modal kecil, seadanya dulu. Nanti akan membuat pondasi yang kuat.

Kita kalau nawarin harus siap. Karena yang beli juga banyak yang ngetes, merendahkan dan lain-lain. Pede aja, yakin akan produk kita. 

Itulah kalimat yang disampaikan oleh Ibu Betti Risnalenni pada dialog dengan peserta kelas belajar bersama Om Jay pada hari Rabu, 28 Oktober 2020. Beliau menjadi narasumber pada pertemuan ke-11, yang dipandu oleh moderator Bunda Aam Nurhasanah. Pesan yang terkandung pada kalimat di atas sangat dalam. Mental yang kuat dan  kerja yang ulet menjadi pondasi untuk memulai usaha. 

Ibu Betti Risnalenni seorang guru entrepreneur, hendak membagikan ilmu dan pengalamannya. Sejak dari menjadi guru hingga menjadi pengusaha sukses.

Sampai sekarang beliau masih mengajar walau hanya sedikit jam. Itu juga sudah cukup menguras pikiran juga karena jaman pandemi begini guru harus lebih kreatif dalam mengajar. Kita sebagai guru mempunyai peluang besar untuk menjadi pengusaha karena kita mempunyai bangsa pasar yang banyak. Mulai dari murid, orang tua murid, teman seprofesi dan lainnya

“Jadi guru harus profesional. Tapi jadi guru juga harus kaya. Kalau guru kaya, maka ngajarnya lebih totalitas”.  Ungkap beliau pada awal pemaparannya. Ibu Betti bukan guru PNS jadi gajinya juga Alhamdulillah lebih tapi beliau juga pengin lebih dari itu. Awalnya jadi pengusaha juga gara-gara menulis dan dirasa menulis itu bisa menghasilkan uang. Jadi awalnya menjadi guru ya keliling keliling memberi pelatihan buku arimatika. Beliau  memilih menjalani dua profesi yang bisa berjalan seimbang. Jadi guru dan pengusaha. Saya berusaha arahnya tentang kependidikan juga.

Ini murid saya waktu saya ngajar di SD Al Izhar Pondok Labu. Beliau juga berkeinginan produktif menulis. Dan sangat antusias dalam kegiatan literasi. Beliau mempunyai 2 TBM (Taman Bacaan Masyarakat). TBM insan Kamil dan TBM kartini Kreatif. Dan juga ikutan di gareulis, kebetulan pengurus juga

Kalau buka usaha sendiri itu kita bisa sesuai dengan ide dan keinginan kita walau kita harus lebih kerja keras karena kita sendiri. Kita buat situasi kerja yang enak aja dengan rekan kerja kita. Kalau saya di sekolah itu udah kayak saudara sendiri.

Perselisihan atau beda pendapat itu pasti ada, tapi ya harus segera diselesaikan. 

(Ini kegiatan yang baru saja dilakukan tadi pagi sampai siang)

Pelepasan yang tertunda dan dilakukan dengan sederhana. Walau sudah pada jauh hanya 3 anak yg tidak datang. 1 karena sudah di jawa tengah, 1 karena tidak dapat ijin dari pesantren dan 1 karena ada yg meninggal saudaranya.

Sekolah ini mulai tahun 2003 dimulai karena diajak kerjasama oleh salah satu cabang aritmatika saya. Tapi kerjasama nya hanya berjalan 3 bulan karena menurut teman malah bikin rugi, tidak ada untungnya. Setiap usaha baru pasti banyak cobaannya. Beliau tetap melanjutkan perjalanan mendirikan sekolah tersebut. Dengan mendirikan sekolah tersebut saya banyak berkenalan dengan orang dan banyak kegiatan yg membuat saya bisa berprestasi dan wawasan saya menjadi bertambah luas. 

Pengalamannya ketika bekerja sebagai guru menjadi punya usaha ya. Walaupun bukan berarti hebat di wirausaha. Justru kalau secara ilmu baru dia dapatkan tapi kalau secara praktis sudah saya jalankan.

Beliau memulai berjualan itu sejak saya mendirikan kursus. Berjualan materi. Beliau awalnya membuat kursus Aritmatika tahun 1996. Kemudian menulis buku Aritmatika dan menjualnya sendiri dengan mengadakan pelatihan-pelatihan. 

Itu mulai pada tahun 1998. Dan sekarang sudah memiliki 24 cabang untuk daerah bekasi saja, belum termasuk luar daerah. Pada tahun 2003 mulai mendirikan sekolah TK dan TPQ. Pada tahun 2004 mulai dengan SD. Itu juga usaha, walau itu bukan profit yang kita tujukan. Profit dengan serta merta ikut serta.

Trik bila akan berjualan, harus mengetahui selera pembeli, kira-kira  apa barang yang banyak dibutuhkan atau dibeli oleh konsumen.untuk memperdalam ilmu dagangnya beliau ikut belajar lewat pelatihan UMKM.

Sekarang karena usia sudah bertambah tua, maka mulai mengurangi kegiatan di sekolah dan mulai buka kedai di samping rumah.


Karena  musibah Covid-19 usaha yang baru dirintis juga mengalami kemacetan yang sangat berdampak. Alhamdulillah nya , pada masa ini pemerintah kota bekasi dan Indonesia pada umumnya sangat memperhatikan UMKM. Beliau dapat mengikuti berbagai pelatihan dengan gratis. Dan produk  yang dihasilkan pun sudah mendapatkan jin PIRT dan sertifikat halal. Berbagai pelatihan diikuti terutama tentang BOGA. 

                                                                       @@@

Alaska, 28 Oktober 2020

Comments

Popular posts from this blog

PENULIS PEMULA DI USIA SENJA

MENULIS BUKU BIOGRAFI

TEKNIK PENULISAN BUKU