TEKNIK MENERBITKAN BUKU BER-ISBN


 

Waktu  berjalan begitu cepat, hampir setengah perjalanan aku lalui dalam mengikuti kelas belajar menulis bersama Om Jay. Setiap pertemuan dihadirkan tokoh-tokoh hebat bidang kepenulisan yang menjadi narasumbernya. Hati ini kadang merasa ciut. Berada ditengah-tengah kelas yang rata-rata temen-temanku mahir semua baik dalam bidang kepenulisan maupun TI. Temen-temanku bail-baik, saling memotivasi saling berkunjung, dan menginspirasi. Sehingga merasa nyaman berada di kelas ini. Aku individu yang nekat berangkat dari nol hanya bermodalkan semangat ingin tahu dunia kepenulisan dan ingin bisa menulis. Meskipun sekelumit bisa menulis yang enak dibaca orang lain. Kadang muncul pertanyaan dalam hati, bisakah aku ?  

Untuk mengatasi kegalauan, aku berusaha aktif mengikut setiap sesion yang telah terjadwalkan dan menyimak dengan seksama. Kendala pun sering muncul. Sinyal  yang tak bersahabat, laporan pekerjaan yang harus disegarakan, dan kemampuan tangan yang tak bisa lincah memainkan teknologi. Kendala yang datang silih berganti kadang membawa berkah, kesabaran muncul dan keinginan untuk terus belajar jangan sampai padam.

Seperti halnya malam ini petemuan kelas belajar telah sampai urutan yang kesepuluh. Ingin rasanya menyelesaikan  resume pada malam itu juga. Agar esok tak tergilas dengan kegiatan yang lain. Tapi mata dan tangan kerjasamanya tak sinkron lagi. Kantuk datang menyerang tangan tak mampu menempatkan jari-jemari  pada huruf-huruf dikeybord dengan benar. Akhirnya tangan, pikiran, dan laptop terkulai  tanpa penyelesaian.


Pertemuan malam ini dihadiri oleh Bapak Brians Prasetyawan sebagai narasumber. Beliau tokoh bidang pendidikan, penulis muda yang berbakat, kreati, inspiratif, dan seorang bloger. Inilah profilnya.


Raimundus Brian Prasetyawan, S.Pd lahir di Jakarta, 30 Juni 1992. Mepunyai hobi menulis. Kini tinggal di Bekasi dan berprofesi sebagai guru SD di Jakarta. Memulai aktivitas menulis ketika blog pertamanya (www.praszetyawan.com) dibuat pada 2009. Profilnya pernah dimuat dalam buku berjudul "Majors For The Future". 

Beliau pernah menjadi Guru SD Santo Mikael, Jakarta (2014-2015), dan sejak tahun 2015 sampai sekarang menetap menjadi Guru SDN Sumur Batu 01 Pagi, Jakarta)

Puluhan tulisannya sudah dimuat di berbagai media cetak seperti Harian Kompas, Kedaulatan Rakyat, Warta Kota, Media Indonesia, Tabloid Bola, Harian Bola, Tabloid Soccer, dan Majalah Hidup. 

Selain menulis di media cetak, tulisannya juga tertuang dalam berbagai media online dan karya buku sebagai berikut bloqnya:

Blog personal (Blog Utama): www.praszetyawan.com

Blog Buku: www.bukubrian.blogspot,com

Blog Tutorial Blogspot: www.tamanbelajarblog.blogspot.com

Blog Pembelajaran SD: www.bahastematiksd.blogspot.com

Kompasiana: www.kompasiana.com/brianprasetyawan

Gurusiana: brianprasetyawan.gurusiana.id

Guraru: guraru.org/guru-berbagi/author/brianprasetyawan/

Gulisiana 

Pada malam ini beliau didampingi ibu Aam Nurhasanah sebagi moderator. Pada kesempatan ini Pak Brian memaparkan meteri tentang hal-hal yang perlu dipersiapkan pada saat pengumpulan resume untuk menjadi naskah buku.

Menulis merupakan hobi kita semua, terutama yang di kelas ini. Meskipun awalnya dipaksakan untuk menulis dengan meresume materi yang telah disampaikan oleh para narasumber. Hasil resume yang beraneka warna dan corak menambah keindahan untuk dibaca dan menambah perbendahraan kosakata. Muara semua tulisan atau resume di sini adalah terwujud menjadi sebuah buku yang indah bagi penulis khususnya dan bagi kita umumnya.

Buku itu nanti akan menjadi bukti bahwa kami pernah ada  dan bersama di kelas ini.  Buku-buku yang  akan terwujud nanti berkat sentuhan tangan dingin Om Jay serta para pakar yang mengasah kami. Maka pada saat ini Pak Brian memberi pemaparan tentang penerbitan buku jika telah menyelesaikan 20 resume dan cara menyusun resume dalam bentuk format buku.

Sebelum menjelaskan hal tersebut, Pak Brian shering tentang awal mula beliau menulis buku. Beliau sudah mulai ngeblog sejak 2009. Namun keinginan untuk membuat buku baru muncul pada akhir 2013

keinginan tersebut masih ada jejak digitalnya. Bisa dilihat di: https://www.liputan6.com/citizen6/read/782602/resolusi-2014-mencipta-buku-setahun-satu. 

Pada tahun 2014 beliau ingin menerbitkan buku. Namun tidak punya mentor yang membimbinnya. Sehingga tidak tahu harus masuk di komunitas apa. Beliau hanya tahu satu tempat menerbitkan buku secara mandiri yaitu nulisbuku.com.  Disitu memang gratis, tapi tidak termasuk fasilitas desain cover dan ISBN. Jika mau dua hal itu harus bayar. Biayanya mungkin hampir sejuta. Ketika itu beliau masih kuliah. Tidak mungkin mengeluarkan biaya sebanyak itu. Beliau tidak tahu tempat lain untuk menerbitkan buku secara self publishing.

Semangatnya naik-turun dan akhirnya vakum. File naskah tersimpan saja di dalam laptop bertahun-tahun. Namun akhirnya pada 2019 beliau mulai bangkit lagi karena tidak sengaja menemukan hashtag di Instagram tentang penerbit Indie. pandanganya mulai terbuka bahwa menerbitkan buku sekarang lebih mudah dan banyak pilihan dengan adanya penerbit Indie.

Beliau sangat bersemangat menyelesaikan naskahnya hingga akhirnya pada Oktober 2020 beliau mengirim naskah buku pertamanya ke salah satu penerbit Indie. Perlu waktu tiga bulan untuk menunggu sampai buku terbit. Akhirnya pada akhir Januari 2020, buku pertamanya terbit.

                             Buku Pertama                            

Setelah buku pertama terbit, barulah beliau ketemu dengan grup pelatihan belajar menulis. Ketika itu memasuki gelombang empat. Hatinya senang sekali berada satu grup dengan guru-guru yang juga suka menulis. Semangatnya menjadi berkali-kali lipat hingga menerbitkan buku solo pada Mei dan Juni 2020.

Buku kedua (Mei 2020)

 

Buku Ketiga (Juni 2020)

Menurut Pak Brians, kami ini termasuk beruntung karena bisa bergabung di grup kelas belajar menulis bersama Om Jay. Berberapa penerbit dihadirkan dan mendapat bimbingan. Beliau memberi kebebasan untuk memilih menggunakan penerbit mana saja yang cocok. Penerbit yang disediakan untuk gelombang 16 antara lain:

a.    Kamila Press rekanan Cak Inin

b.    YTPD rekanan Thamrin Dahlan

c.    Gemala rekanan Pak Brian

d.    Oase Pustaka rekanan Bu Kanjeng 

Pesan Pak Brians yang harus benar-benar kami pahami adalah format naskah buku tidak ditentukan dari pelatihan belajar menulis,tapi menyesuaikan penerbit yang dipilih. Karena antar penerbit formatnya berbeda.

Aturan Penerbitan Untuk Rekanan Pak Brian:

A. Pengaturan Naskah

1.   Dua puluh (20) tulisan resume digabung dalam satu file microsoft word. Nah settingan file microsoft word ini perlu disesuaikan dengan format penerbit. Kalau format penerbit rekanan saya.

2.  Ukuran kertas A5 (14x20cm) Huruf times new roman, ukuran 12.

3.  Spasi 1,5.

4. Margin 2 cm semua.

5.  Paragraf rata kiri-kanan (justify).

6.  Kemudian masukkan juga kelengkapan naskah dalam file naskah kumpulan resume. 

B.  Kelengkapan naskah yaitu:

1.     cover ( judul buku dan nama penulis saja)

2.    kata pengantar

3.    daftar isi (tanpa nomor halaman)

4.    profil penulis

5.    sinopsis (3 paragraf. Masing-masing paragraf 3 kalimat)

C.  Urutan

1.     Cover

2.    Kata Pengantar

3.    Daftar Isi

4.    Isi naskah

5.    Profil Penulis

6.    Sinopsis.

D. Semuanya (A-C) jadikan dalam satu file. Tidak dipisah-pisah menjadi beberapa file.

E.  Jika sudah siap, silakan kirim ke WA Pak Brian

F.  Untuk penerbit rekanan Pak Brian, tidak ada batas minimal jumlah halaman

G.  Biaya penerbitkan Rp  300.000.

H. Penulis mendapat fasilitas penerbitan:

1.   Desain  cover

2.   ISBN

3.   Layout

4.   Edit ringan

5.   Dua Buku bukti terbit

6.   E-Sertifikat

Gambaran tentang pengeditan naskah resum. Kita perlu melakukan swasunting atau mengedit sendiri tapi tidak usah membayangkan mengedit dengan ketentuan tingkat tinggi. Edit saja hal-hal kecil seperti typo (salah ketik) dan merapikan susunan paragraf.

Ilmu mengedit bisa dimulai dari dua hal sederhana:

a)  Paragraf jangan berisi terlalu banyak kalimat.

b) Mulailah membiasakan membuat kalimat yang pendek-pendek.

    Kalimat panjang cenderung akan membingungkan.

Waktu yang dibutuhkan hingga terbit menjadi buku kurang lebih 1 bulan. Harga cetak perbuku tergantung jumlah halaman. Sebagai gambaran: 100 halaman A5 = 33.250. Kualitas seperti penerbit pada umumnya. Kertas bookpaper 57 gram, jilid lem panas. Cover : soft cover bahan art carton 260 gms, binding, laminating glossy, wrapping plastic.

Simpulan

Jadikan menulis sebagai hobi dan biasakan menulis setiap hari. Agar motivasi tak pernah padam bergabunglah dengan komunitas penulis. Setelah peserta pelatihan selesai menulis minimal 20 resum diharapakan menyusun resume tersebut menjadi sebuah buku, dan diberi kebebasan memilih penerbit yang cocok. Masing-masing penerbit sudah menyampaikan aturan atau formatnya. Untuk penerbit rekanan Pak Brian tidak dibatasi jumlah halaman, 30 halaman sudah bisa terbit kalau resum bisa mencapai 90 halaman.

Menerbitkan buku sekarang ini semakin mudah.Tulisan apapun bisa diterbitkan. Ditambah lagi sudah bergabung dengan grup ini. Jalan yang harus dilewati untuk menerbitkan buku semakin jelas dan terbuka. Maka mari tuntaskan sampai buku terbit. Jangan berhenti di satu buku. Mudah-mudahan berlanjut menerbitkan buku kedua, ketiga, dan seterusnya.

                                                      @@@

Alaska, 27 Oktober 2020

Comments

  1. Oke, komentator pertama. Sudah bagus dan lengkap resumenya. Ditingkatkan saja.

    ReplyDelete

Post a Comment

Popular posts from this blog

PENULIS PEMULA DI USIA SENJA

MENULIS BUKU BIOGRAFI

TEKNIK PENULISAN BUKU