JELAJAH 70 NEGARA DAN 5 BENUA
Menunggu senja datang menjelang, duduk di depan
laptop, sambil tangan mengutak-atik membuka lembar–lembar tulisan dari tetesan
imajinasi yang telah tertuang, sesekali membaca dan menghapus mengganti kata
yang dirasa kurang pas untuk dirangkai jadi kalimat runtut yang enak dibaca. Sore
tadi sudah diposting seorang tokoh yang akan menjadi narasumber nanti malam.
Merenung apa ya, isi kuliah nanti?
Selesai adzan isya pukul 17. 10 WIB kuliah belajar
menulis bersama Om Jay dimulai. Malam ini sudah sampai pertemuan yang ke-19.
Begitu cepat rasanya waktu berlalu. Sebelum membuka kelas bunda Aam mengajak
kami untuk mendoakan Om Jay yang tengah
sakit agar segera diberi kesembuhan oleh Allah Swt. Budaya yang terbina baik
untuk saling mendoakan dan memberi motivasi ada dalam kelas belajar gelombang
16.
Seperti biasanya bunda Aam Nurhasanah sebagai
moderator membuka kelas dan memperkenalkan sang narasumber. Bapak Taufik
Hidayat, S.E, S.Si, M.Si. lahir tahun 1961 di Sumatra. Beliau seorang dosen
Politeknik Penerbangan Indonesia, Curug, dan penulis buku yang sudah
berkeliling 70 negara dan lima benua memiliki nama pena, Taufik Uieks menjadi narasumber
pada malam hari ini.
Menyimak awal perkenalannya, saya sudah kagum dan
hanya bisa berkata, wow…..hebat….sebuah perjalanan yang luar biasa. Banyak
pertanyaan yang muncul dalam hati, dan muncul rasa bangga. Orang Indonesia yang
sudah menjelajah 70 negara dan lima benua sekarang berada dalam satu kelas menulis
online di gelombang 16. Berbagi pengalaman perjalanannya dan bisa berdialog langsung.
Kesempatan yang indah bisa mendengarkan kisahnya secara langsung. Perjalanan
panjang yang telah dilalui tentu memperoleh banyak jejak yang terekam dan
mengesankan.
Sebelum memulai pemaparan beliau memberi link
untuk dibaca dan menampilkan artikel
perjalanannya di link berikut:
https://risalahmisteri.com/detail/541/kisah-misteri-pertemanan--hantu-broadway-di-newyork
https://www.risalahmisteri.com/member/profile/31
Perjalanan panjang yang luar bisa tentu persiapannya
juga luar biasa baik secara fisik dan non-non fisik. Planning perjalanannya ke arah
masa depan kelihatan tertata rapi, sepertinya sudah mencanangkan visi dan misi dalam
mengimplementasikan impiannya. Langkah-langkahnya begitu jelas, mantap dan
optimis.
Sebagai orang yang mempunyai hobi traveling banyak
mempunyai pengalaman dan kisah perjalanan yang lengkap dengan suka dukanya.
Kisah perjalanannya selalu direkam dalam tulisan
dan foto-foto. Banyak kisah perjalanannya yang dimuat di blog, dan yang berbentuk artikel sering dimuat di Majalah
Intisari, Majalah Angkasa, Majalah Colour Garuda dan lain-lain. sebagian sudah
ditulis menjadi buku-buku.
Berikut ini buku-buku yang ditulis dari kisah perjalanan
pak Taufik Uieks
1. Mengembara ke
masjid-masjid di pelosok dunia, peniti media tahun 2015
2. 1001 Masjid di 5
benua Mizan 2016
3. Jejak langkah menuju
Baitullah jilid 1-3. Tahun 2020
4. Tamasya ke Masa Depan Jikid 1-2
Melaui kisah perjalan ini memberi inspirasi dan pembelajaran kepada kita, bahwa kegiatan menulis, untuk memperolah ide dan imajinasi didapat dari berbagai aspek kehidupan. Hal paling mudah adalah sesuatu yang paling dekat yang ada di sekitar kita. Perjalanan yang kita lalui, peristiwa yang kita temui, atau foto-foto yang dilihat menjadi sumber ide untuk menghasilkan tulisan.
Ada enam poin yang disampaikan oleh Pak Taufik,
dalam perjalanan panjangnya sehingga menghasilkan banyak buku dan artikel yang
menarik dan dimuat diberbagai majalah:
1. Mengamati
2. Membuat foto
3. Diskusi wawancara
4. Mencari informasi tambahan
5. Mencari keunikan
6. Merangkum dalam tulisan
Perjalanan ke mancanegara menurut Pak Taufik,
adalah untuk mengetahui secara nyata mengenai budaya negara yang dikunjungi.
Berkaitan juga dengan bahasa yang digunakan, kebiasaan, sejarah daerah yang
menjadi tujuan. Masing-masing wilayah pasti ada keunikan tersendiri yang menjadi
daya tariknya.
Kita bisa bercerita berdasarkan foto yang ada.
Mengingatkan kembali detail keadaan suatu ruangan arsitektur bangunan, tahun
pembuatan, siapa saja yang terlibat, dan suasana di sekitar bangunan tersebut.
Menulis artikel yang berisi cerita berdasarkan
pengalaman kita saat travelling dengan menampilkan foto-foto, dan mengirimkan untuk
media baik majalah atau blog. Bisa
dinikmati orang banyak. Dapat memberi banyak manfaat bagi pembacanya. Menjadi tempat rekreasi, memperoleh informasi,
dan inspirasi. Oleh karena itu dalam menulis artikel kisah perjalanan kita menggunakan
bahasa yang sederhana , simpel namun menarik.
Dalam style kepenulisan Pak Taufik, untuk
menciptkan personal branding, beliau memasukkan sedikit dialog atau percakapan
dalam bahasa lokal walaupun hanya memiliki sedikit pengetahuan tentang bahasa lokal
tersebut. Hal ini bertujuan agar membuat tulisan hidup dan menarik.
Bagaimana
menulis menjadi buku ?
Dalam menulis buku Pengalaman beliau yang telah
diterapkan adalah kompilasi beberapa artikel dengan tema yang sama. Misalnya
mengenai kisah perjalanan ke masjid–masjid. Satu demo satu artikel mengenai
masjid dikumpulkan dan kalau sudah banyak bisa menjadi sebuah buku.
Sebenarnya beliau tidak menyangka kalu bisa
menjadi buku. Namun ketika semakin banyak negara yang beliau kunjungi dan
setiap tempat yang disinggahi selalu berusaha menyempatkan diri sholat di
masjid tersebut. Maka masjid tempat beliau singgah difoto dan ditulis menjadi
artikel. Mencari masjid di manca negara tidak mudah. Terutama di Athena Yunani.
Di daerah ini dapat menemukan sebuah masjid
rahasia di bawah tanah dan bahkan menjadi marbot. Kisah menjadi marbot
dalam link ini:
Setelah menjadi buku bisa dibaca dan dinikmati
banyak orang. Dapat menjadi panduan bagi mereka yang mengadakan perjalanan ke
mancanegara ketika hendak mencari masjid .
Artikel yang memuat tentang jati diri Pak Taufik ada di link ini :
https://en.minanews.net/taufik-uieks-masjid-wander-50-countries/
Motivasi dalam menulis
Motivsi adalah keinginan untuk selalu maju agar
lebih baik dari sebelumnya. Menuruut Pak Taufik sejak kecil belum pernah naik
pesawat terbang hingga tamat SMA juga belum pernah. Tapi sejak SMA suka
menghafal peta buta dunia. Beliau menghafal negara bagian Amerika. Republik di
uni Soviet dengan harapan suatu saat bisa kesana. Tidak disangka tahun 1989
bisa pergi ke Amerika dan tahun 2008 bisa ke Rusia walau Uni Soviet sudah tidak
ada, namun bisa berkunjung negara Elsi Soviet seperti Georgia, Latvia,
Azerbaijan, Armenia Belarus, Latvia dan lain-lain.
Jadi dengan mimpi dan keinginan yang kuat kita
akhirnya bisa. Sejak SMA beliau juga sangat mengagumi banyak penulis serta banyak membaca tulisan Leo Tolstoy
Ernest Hemingway dan llain-lain. Kalau Indonesia beliau membaca buku karya
Pramoedya Anna’ya Toer. Beliau bermimpi suatu
saat bisa menulis buku walau belum bisa seperti mereka. Menulis itu dimulai
dengan membaca.
Ada kata bijak dari pertemuan kami
sebelumnya”Gemar membaca mahir menulis”
Oleh-oleh dari setiap traveling baik lokal maupun
dari mancanegara adalah foto-foto dari objek yang dikunjungi kemudian dikemas
menjadi artikel deskriptif sehingga
menarik. Selain itu juga mempunyai tujuan.Tujuan utama penulis lebih untuk
kemanusiaan. Dengan menulis tempat-tempat di banyak negara, kita bisa belajar
bahwa manusia dimana-mana sama saja. Ada yang baik dan buruk. Mata hati kita
jadi lebih terbuka atas keberagaman manusia ..
Kita tidak akan sombong membanggakan bahwa negeri
kita saja yang paling indah, Bahwa bangsa kita yang paling sopan, makanan kita
yang paling enak. Tapi kita akan lebih terbuka mengenai perbedaan budaya,
bahasa, seni. dan lain lain.
Berkunjung ke museum dan kuburan juga bisa belajar
tentang sejarah dan budaya bangsa. Sekaligus
kita bisa mengintrospeksi diri dengan keberagaman yang ada di sekitar kita untuk saling menghargai.
Diakhir pertemuan beliau berpesan
“Hidup
adalah suatu perjalanaan, karena itu
kita harus selalu siap akan kejutan kejutannya yang nikmat.
Yang penting adalah kita semua harus tetap optimis dalam keadaan sesulit apapun juga “.
Kesimpulan
Bahasa membuat orang
cerdas. Cerdas dalam berbahasa bisa menguasai dunia, intens dalam segala
suasana. Orang cerdas akan selalu menuliskan jejaknya di berbagai media, untuk
mengukir sejarah karena sejarah tak akan terulang. Semangat dan motivasi akan berperan
membangun kesuksesan, penguasaan bahasa melancarkan tujuan mencapai impian.
@@@@
Alaska,
17 November 2020
Comments
Post a Comment