JURUS JITU MENULIS MENEMBUS PENERBIT MAYOR
Cuaca senja terang benderang, langit jingga mulai
meninggalkan warna. Berganti menjadi
warna biru kelabu, gelap
merentang bersama munculnya sang rupawan bintang kejora yang menebar rona warna
peraknya menghias cakrawala. Angin senja mengalir sejuk menghantar datangnya waktu magrib tiba. Sambil
menunggu adzan berkumandang, duduk bersandar pada sofa sambil belajar marangkai
kata menjadi kalimat-kalimat yang
bemakna.
Sebentar lagi akan tiba waktu berguru pada
tokoh-tokoh hebat bidang kepenulisan dan penerbitan buku. Melalui media WA
dalam kelas belajar menulis yang dipromotori oleh Om Jay. Pada kesempatan ini telah
sampai pada pertemuan yang ke-13.
Narasumber pada malam ini Bapak Pak Joko Mumpuni.
Beliau adalah Direktur Penerbit Mayor PT Andi, yang ramah dan baik hati.
Pertemuan ini dimoderatori oleh bunda Aam Nurhasanah. Kehadiran Pak Joko malam
ini memberi cahaya terang bagi para penulis
pemula di gelombang 16 yang ingin memasukan hasil karyanya ke penerbit
mayor. Materi yang sangat bagus yang kami tunggu. Pemaparan materi menggunakan
metode mengunakan gambar slide dan voice note. Runtut, padat, dan jelas memaparkan
slide demi slide.
A. Program Buku
Pasar.
Program ini
penting bagi kami, agar kami mengetahui lebih awal tipe dan kelompok buku yang
menjadi selera pasar. Kelompok buku seluruh dunia lazim digambar dengan skema
sirip ikan. Terbagi menjadi dua kelompok besar yaitu buku teks dan non teks.
Buku teks
adalah buku yang dipergunakan untuk proses PBM dari PAUD, SD sampai perguruan tinggi. Buku non teks buku yang
tidak digunakan dalam pembelajaran.
Buku teks
dibagi dua yaitu buku pelajaran (bupel) dan buku perguruan tinggi (perti) buku teks
buku pelajaran yaitu buku-buku yang dibutuhkan siswa mulai dari tingkat PAUD, TK, SD, SMP, dan SMA/SMK
Buku teks perguruan
tinggi lebih banyak variannya karena jumlah fakultas dan jumlah jurusan lebih
banyak .
Buku teks perguruan
tinggi dibagi dua bagian yaitu buku eksak dan non eksak.
Buku non teks
dibagi dua kelompok besar yaitu buku fiksi dan non fiksi.
Buku fiksi
meliputi: komik, antologi cerpen, antologi puisi, dan novel.
Buku non fiksi
meliputi: buku pengetahuan umum, buku anak, dan aktifitas anak.
B. Buku Karya
Bersama
Satu judul buku boleh ditulis oleh lebih dari
satu orang.
Berikut ini contoh buku-buku karya sendiri dan karya bersama
C. Bagan Posisi Kita Dalam Menulis.
Gambar di bawah ini menunjukkan kejujuran hati kita tentang
keterkaitan kemampuan dan pengetahuan kita dalam tulis-menulis. Kita barada
pada level mana?
Kita sudah berada pelatihan ini dalam beberapa pekan dan sudah mendapat pembekalan ilmu yang banyak. Maka kita selayaknya berada pada level paling atas, yang berarti siap membulatkan tekat ingin menulis dan siap menulis (yes, I did it) !
D.
Industri
Buku
Penulisan buku sebagai indutri buku
coorbisnya adalah penerbitan buku. Dalam penerbitan buku itu melibatkan banyak
stakeholder, ada yang pribadi namun hanya sedikit, sedang oleh lembaga lebih
banyak. Bisa perusahaan yang banyak sekali karyawannya, misalnya penerbit ”Andi”
memiliki 600 karyawan, Pabrik kertas, banknya, dan pengirimannya.
Kehadiran penulis dengan karyanya sangat penting karena dapat menjaga stabilitas perputaran roda perekonomian tetap berlansung, sehingga dapat menghidupi banyak orang. Penulis merupakan pekerjaan yang mulia, bisa menghantarkannya masuk surga. Maka kita harus berusaha menulis agar tulisan kita dapat diterima penerbit mayor.
E.
Literasi
di Indonesia Sangat Rendah
Literasi di Indonesia paling rendah se-Asia
Tenggara. Levelnya di bawah Vietnam. Tingkat literasi yang rendah mempengaruhi pertumbuhan
Industri penerbitan. Penyebab keterpurukan ini adalah: a) Minat baca, budaya
baca tidak tumbuhkembang dengan baik, kurangnya bahan bacaan, kualitas bahan
bacaan.
b) Kurangnya minat menulis karena tidak tahu prosedur menulis & penerbitan, ada anggapan yang salah tentang penerbitan. c) Apresiasi hak cipta adanya pembajakan, duplikasi, dan perangkat hukum.
F.
Alur
Penerimaan Naskah Pada Penerbit Mayor “Andi”
Bila naskah selesai ditulis dikirim ke penerbit. Naskah yang masuk dipelajari lebih dahulu oleh penerbit. Ada dua kemungkinan jawaban yang diterima penulis yaitu: diterima atau ditolak. Bila ditolak naskah dikembalikan, jika diterima naskah akan diterbitkan atas biaya penerbit.
Penerbit memberI surat pemberitahuan resmi bahwa naskah tersebut akan diterbitkan dan dilampiri surat perjanjian penerbitan. Penerbit meminta soffcopi dikirim untuk diedit, dibuat cavernya, di setting isinya. Naskah disempurnakan oleh pulwa editor. Kemudian naskah buku yang sudah jadi tetapi belum dicetak (Gami) itu dikirin ke penulis untuk dikoreksi sebelum penerbit mencetak secara massif. Setelah naskah dikoreksi penulis mengirimkan kembali ke penerbit untuk dicetak secara massif.
G. Memilih Penerbit yang Baik
Ciri-ciri
penerbit yang baik antara lain:
1. Memiliki visi dan misi yang jelas
2. Memiliki bissnes core lini produk tertentu
3. Pengalaman penerbit
4. Jaringan pemasaran luas
5. Memiliki percetakan sendiri
6. Keberanian mencetak jumlaheksemplar
7. Kejujuran dalam pembayaran royalti
H. Dasar Penerbitan Buku
J. Naskah yang Bisa diterima dan Diterbitkan oleh Penerbit Mayor
1. Tema tidak populer tetapi penulis populer
ini peluang pasar besar.
2. Tema populer penulis populer merupakan buku
yang paling laris.
3. Tema populer penulis tidak populer ini
untuk para pemula. Buku akan menemuai takdirnya.
Untuk
mengetahui tingkat kepopuleran suatu tema dapat dilihat di geogle trends. Pada
trending kita cari dengan kata “pemasaran” akan muncul tema-tema sedang trends.
Kesempatan baik telah terbentang tinggal
bagaimana kita memainkan tangan menguntai kata mewujudkan impian.
Bila kau bukan anak raja, juga buka anak
ulama besar, maka menulislah…( Al Ghazali)
@@@@
Alaska, 03
November 2020
Comments
Post a Comment