PRODUKTIF PADA MASA PANDEMI

 

Setelah kesulitan pasti ada kemudahan dan Belajar sepanjang hayat”. Adalah motto hidup narasumber yang mengisi kelas belajar menulis bersama Om Jay gelombang 16 pada Jumat malam, 20 November 2020.

Narasumber tersebut adalah Ibu Rita Wati, S.Kom. Asal dari Tanjung Pinang Kepri sekarang mengajar di SMP Negeri 2 Mendoyo Kab.Jembrana Provinsi Bali. Beliau termasuk salah satu alumni grup belajar menulis gelombang 10. Selain sebagai guru, juga operator, currator, dan blogger. Pertemuan tersebut dimoderatori oleh Ibu Aan Nurhasanah.

Sebelum memulai pemaparan, beliau mengajak semua peserta untuk mendoakan Om Jay dan Bu Kanjeng agar segera sehat dan dapat beraktifitas kembali.

Beliau menulis di tiga blog yaitu Wordpress, Blogspot, dan Kompasiana. Berikut ini linknya:

https://www.kompasiana.com/ritapinang/5f4b29f3d541df030a41e7d4/cara-memilih-judul-dan-tema-agar-tulisan-kita-layak-terbit

 https://catatangurumilenial.wordpress.com/2020/09/09/uang-jajan-tiara/

https://teruslahmenulis.blogspot.com/?m=1

Keinginannya menjadi penulis sudah terbesit sejak lama ketika beliau menginjakkan kaki saya di Yogyakarta tahun 2001. saat itu teman sekosnya telah menjadi seorang penulis. Melihat teman yang aktif menulis sudah terbesit keinginan ingin ikut-ikutan menulis. Namun saat itu beliau tidak tahu akan mulai dari mana, dan mau menulis apa. Bersamaan itu pula temanya keluar dari kos karena nikah muda, akhirnya niat untuk menulis padam.

Tahun 2005 saat beliau kuliah sering diajak temannya menjaga stand bazar buku. Sambil menjaga stand sambil membaca buku sehingga keinginan untuk menulis bangkit kembali.

Kemudian mulai mencoba untuk menulis cerpen dan puncaknya ingin menulis novel hingga sudah di tulis sebanyak 80 halaman namun belum diekspos karena belum berani menunjukkan tulisan kepada orang lain. Masa-masa kuliah temannya sering meminjami komputer. Saking khawatirnya tulisannya dibaca oleh oramg lain, akhirnya semua tulisan, diberi password. Begitulah ketidakpedean beliau saat itu. akhirnya beliau menjudge diri sendiri bahwa beliau tidak bakat menulis.

Tahun 2005  blog sudah mulai booming, sebagai mahasiswa komputer beliau juga memiliki keinginan untuk memiliki jejak digital. Akhirnya membuat blog meskipun harus ke warnet, dan itu menjadi blognya untuk pertama dan terakhir karena malas ke warnet.

Tahun 2011 kembali lagi membuat blog karena ingin memiliki jejak digital. Bulan pertama bisa memposting 6 tulisan, bulan berikutnya semakin berkurang 3 tulisan akhirnya blognya terabaikan.

Tahun 2013 Kurikulum Baru Mapel TIK dihapus. Sebagai guru TIK beliau ikut galau sehingga, ketika ada lomba English Essay di UNDIKSHA dengan tema kurikulum 2013 beliau mengikuti menulis essay walaupun kemampuan Bhs Inggris kurang lancar tetapi percaya diri karena tujuannya untuk mengungkapkan analisanya jika Mapel TIK dihilangkan akibatnya siswa akan mengalami buta teknologi. Jika pun ada yang mampu menggunakan secara otodidak jumlahnya hanya terbatas.

Akhirnya beliau berhasil menjadi finalis https://teruslahmenulis.blogspot.com/2014/03/he-elimination-of-information.html

Usai mengikuti lomba essay TIK kegiatan menulis di blog pun mentok dan vakum lagi hingga masa pandemi datang.

Hikmah masa pandemik

April 2020 beliau mulai aktif ngeblok lagi dan bertahan 3 postingan kembali penyakit malas menghantui.

Pada tanggal 27 April beliau mengikuti webinar dan kebetulan acara di buka oleh Prof.Unifah Ketum PGRI pusat, dan menyampaikan jika ada pelatihan menulis pesertanya dari seluruh Indonesia dan menyinggung dari Provinsi Bali masih sedikit.

Beliau mulai tertarik untuk join di group Belajar Menulis yang dipelopori oleh Om Jay. Padahal selama gelombang 1-10 beliau selalu mendapatkan link untuk join group menulis karena Om Jay selalu mengeshare di Grup E-learning Guru TIK Bali. Tapi beliau baru bergabung di gelombang 10.

Saat bergabung sudah telat sehari, dan masih bingung ini grup pelatihannya lewat WA, hanya membaca teks, di siang hari pada saat bulan puasa. Sambil jalan melihat teman-teman memposting tulisan di grup beliau mulai mengerti jika setiap materi peserta harus meresume dan posting di blog masing-masing.

Beliau bersyukur berkat belajar meresume di Kelas Belajar Menulis Bersama Om Jay bisa menjadi aktif menulis resume walaupun bukan materi di kelas belajar sehingga hadiah buku,termos, souvenir lainnya mulai saya dapati di acara lain.

Berikut ini kiat-kiatnya :

https://www.kompasiana.com/ritapinang/5f0c682bd541df1b9c07a456/4-cara-mendapatkan-reward

Ikut memeriahkan lomba blog dalam rangka HUT RI yang ke-75 Alhamdulillah mendapat kesempatan  8 besar.

https://teruslahmenulis.blogspot.com/2020/08/delapan-trik-jitu-pembelajaran-daring.html

Telah berhasil menerbitkan 2 buku solo, 1  calon buku duet bareng Prof Eko yang Alhamdulillah sudah dinyatakan di terima tanpa revisi oleh penerbit Andi.

Menerbitkan 5 buku antologi di mana 3 antologi saya menjadi kurator yaitu the meaningfull true stories, Senandung Guru Jilid 1 dan 2.

Berikut ini buku-buku yang telah dibuat selama mengikuti kelas belajar menulis



Menjaga Konsiten Dalam Menulis

Tips konsisten dalam menulis menurut ibu Rita belajar dari para narasumber. Masing-masing narasumber memiliki trik jitu tentang menulis. Beliau mencatat semua triknya dan mengerjakan. Misalkan Om Jay Menulislah setiap hari dan buktikan apa yang terjadi itu dipraktikkan.

Objek Penulisan

Ibu Rita selain menulis materi juga menulis tentang tema pariwisata. Bisa dilihat di blognya https://catatangurumilenial.wordpress.com/2020/10/29/kintamani /

Pada bulan Oktober yang lalu sebulan penuh menulis tentang tema pariwisata. Tidak hanya di Bali tapi juga di beberapa daerah yang pernah  dikunjungi seperti Semarang, Makassar, Pacitan, Semarang, Tanjung Pinang dan sebagainya.

Pada akhir pertemuan beliau berpesan” Yang perlu menjadi perhatian bagi kita yang tertarik dengan menulis adalah kita harus tetap berada di komunitas menulis. Karena dengan begitu semangat, motivasi kita untuk menulis tetap terjaga karena pengaruh dari rekan-rekan kita. Ibarat berteman dengan penjual minyak wangi kita akan kebawa juga wanginya”.

Beliau menutup pertemuan ini dengan kata-kata bijak dari Ibu RA. Kartini yang beliau ketahui sejak SMP dan menjadi pedomannya selama ini .

“Nothing is impossible in this world what we look upon today tomorrow may be accomplished fact.” Tidak ada yang mustahil di dunia ini apa yang kita lihat hari ini,  besok bisa jadi kenyataan.

Man jadda wa jadda. Siapa yang bersungguh-sungguh maka akan berhasil.

                                                @@@ @                                  

Alaska, 21 November 2020
                                               


Comments

Popular posts from this blog

PENULIS PEMULA DI USIA SENJA

MENULIS BUKU BIOGRAFI

TEKNIK PENULISAN BUKU